Rabu, 20 Juni 2012

P2KH KOTA BOGOR








KERANGKA ACUAN KERJA
(TERM OF REFERENCE)




PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)
TAMAN SITU ANGGALENA-CIPARIGI
KOTA BOGOR




PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


















PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN
TAMAN SITU ANGGALENA-CIPARIGI
KOTA BOGOR

I.       LATAR BELAKANG
Pengembangan Kota Hijau di Indonesia memerlukan gerak bersama seluruh unsur pemangku kepentingan kota. Pada tahun 2011, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum memprakarsai Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH). P2KH diawali dengan penggalangan dan komitmen kabupaten/kota untuk mewujudkan Kota Hijau melalui perumusan local action plan atau Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH).
Salah satu atribut yang menjadi focus di dalam RAKH adalah terkait Green Open Space yakni berupa peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) sesuai dengan karakteristik kabupaten/kota. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan P2KH yaitu meningkatkan kualitas ruang kota khususnya melalui perwujudan RTH 30% sekaligus implementasi RTRW Kota Bogor.
Untuk menindaklanjuti rencana aksi yang telah disepakati oleh pemerintah kabupaten/kota tersebut, maka pada tahun 2012 ini pemerintah melaksanakan kegiatan penyusunan DED (Detail Engineering Design) RTH Perkotaan.

II.     MAKSUD DAN TUJUAN
1.   Maksud
Kegiatan penyusunan Detail Engineering Design (DED) dimaksudkan sebagai salah satu upaya mendorong terwujudnya kota hijau melalui peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sesuai dengan karakteristik kota dalam rangka implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor sebagai amanat Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 29 ayat (2).

2.      Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah menyusun DED RTH sebagai acuan bagi pelaksana konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi serta mengawal proses terkait penyelenggaraan konstruksi implementasi pengembangan RTH.

III.    DESKRIPSI KEGIATAN
Program                 :     Program Pengembangan Kota Hijau
Kegiatan                :     Penyusunan Detail Engineering Design Taman Situ Anggalena
Lokasi                   :     Situ Anggalena, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor
Sumber Dana        :     DIPA Satuan Kerja Dinas Permukiman dan Perumahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor 3322/033.03.4.01/2012 tanggal 9-1-2012

PPK                       :     Rudi Rinaldi, S.T., M.M.
Tahun Anggaran   :     2012

IV.    RUANG LINGKUP
1)   Kegiatan Pekerjaan Pra Rancangan
a.       Gambar pra-rancangan arsitektur lanskap yang meliputi: siteplan, tampak, potongan, jaringan M/E.
b.      Garis besar persyaratan teknis (outline specification)
c.       Perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost estimate)

2)   Kegiatan Pekerjaan Pengembangan Rancangan
a.       Gambar rancangan lanskap dan elemen pendukung yang meliputi: siteplan, denah, tampak, potongan, gambar detail,dan jaringan utilitas.
b.      Gambar rancangan M/E beserta konsep dan perhitungannya
c.       Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan harga satuan pekerjaan
d.      Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar)
e.       Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk dokumen pelelangan

3)   Kegiatan Pekerjaan Dokumen Lelang
a.       Petunjuk pelelangan
b.      Persyaratan teknis
c.       Gambar rancangan detail arsitektur lanskap
d.      Rencana kerja dan syarat
e.       Rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (engineering estimate)

V.     KELUARAN
1.      Dokumen DED meliputi:
a.       Laporan perencanaan arsitektur lanskap lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan
b.      Gambar-gambar rancangan teknis yang terdiri dari: rencana lanskap (siteplan), rencana tata hijau (planting plan), detail rancangan lanskap lainnya
c.       Gambar DED terutama untuk menjelaskan softscape dan hardscape (skala 1:200, 1:100, 1:50)
d.      Visualisasi 3D bangunan paling tidak dari 2 (dua) sudut pandang
e.       Gambar rancangan teknis softscape dan hardscape lengkap dalam ukuran kertas A3 dan A1

2.      Dokumen lelang:
a.       Rencana anggaran biaya (RAB/EE)
b.      Rincian volume pekerjaan (BQ)
c.       Rencana kerja dan syarat-syarat

3.      Dokumen pengadaan jasa pemborongan implementasi pengembangan RTH

VI.    KETENTUAN RTH
Penyusunan DED RTH Kota Bogor diarahkan berbentuk Taman Ramah Lingkungan (Ecopark). Atribut yang harus tercakup dalam perencanaan Taman Ramah Lingkungan:

1.      Green waste
Sistem pengolahan dan penggunaan material bekas (sampah) dalam bentuk:
·         Pemilahan sampah dengan menggunakan tempah sampah organik – anorganik
·         Pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan komposter. Kompos digunakan untuk pemeliharaan taman itu sendiri
·         Penggunaan furniture hijau (terbuat dari bahan daur ulang) di dalam taman, seperti untuk bangku taman, patung, dll.

2.      Green water
Sistem pengolahan dan penggunaan ulang (daur ulang) air dalam bentuk:
·         Pembuatan sumur resapan air
·         Pembuatan kolam penampung air (jika memungkinkan)
·         Pengolahan atau penggunaan kembali air bekas, misalnya dari air dari toilet untuk penyiraman tanaman

3.      Green energy
Sistem penyedia sumber listrik dari matahari dengan pemakaian:
·         Lampu surya
·         Pohon surya (penyedia instalasi stok kontak dan wi-fi dengan solar panel)

4.      Green building
Naungan sederhana sebagai sarana pendukung utama taman dari material ramah lingkungan dengan penghawaan alami:
·         Gazebo
·         Pergola
·         Toilet

5.      Green transportation
Sistem kemudahan dan kenyamanan aksesibilitas dalam bentuk:
·         Trotoar tepi jalan
·         Jalur pejalan kaki dalam taman
·         Jalur dan parkir sepeda

6.      Green open space
Pemilihan jenis vegetasi dengan tinggi minimal 3 meter, diameter batang minimal 5 cm, berupa:
·         Vegetasi lokal (endemic)
·         Vegetasi peneduh (penyerap polutan atau pereduksi emisi karbon)
·         Vegetasi pembentuk iklim mikro
·         Vegetasi produsen oksigen
·         Vegetasi penarik satwa liar

7.      Green community
Sistem penggunaan taman untuk kegiatan komunitas masyarakat setempat sehingga taman berfungsi optimal sebagai wadah interaksi sosial

VII.  PENGUMPULAN DATA
1.      Data Primer
Data Visual
Kegiatan ini berupa pendokumentasian/foto yang menunjukkan visualisasi lokasi perencanaan. Data visual ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata kondisi eksisting di lapangan terutama mengenai potensi dan masalah yang ada.

Data Pengukuran
Pengukuran dilakukan pada lokasi perencanaan untuk mendapatkan data ukur sebagai dasar penyusunan DED.

2.      Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder berupa:
a.       Peraturan  terkait dengan penataan ruang
·         Peruntukan lahan
·         KDB
·         KDH
·         KLB
·         KB

·         Tipe bangunan
·         GSB

b.      Peraturan mengenai persyaratan bangunan berupa persyaratan:
·         Desain
·         Struktur
·         Instalasi mekanikal dan elektrikal
·         Kebakaran
·         Aksesibilitas bagi penyandang cacat.

VIII. ANALISIS
Kegiatan analisis yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk-bentuk penanganan yang bias dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya seperti tanah, slope, vegetasi, klimatologi, dll.
Adapun elemen analisis perancangan lanskap ini adalah:
1.      Zonasi tapak: pembagian zonasi tapak dari taman yang akan direncanakan sebagai RTH publik
2.      Sirkulasi kendaraan: perencanaan pola sirkulasi kendaraan yang berada di dalam tapak dikontekskan dengan sirkulasi sekitar
3.      Sirkulasi pedestrian: perencanaan pola sirkulasi pejalan kaki yang berada di dalam tapak.
4.      Tata hijau:  pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan fungsi dan zonasi tapak
5.      Site furniture: perencanaan berbagai site furniture yang dapat mendukung aktifitas sosial di RTH
6.      Parkir: tata letak dan jumlah parkir yang dapat menampung kendaraan pengguna RTH
7.      Sosial budaya: identifikasi aspek non fisik (social budaya) yang berada di lingkungan sekitar RTH

IX.    KOMPONEN RENCANA ANGGARAN
Dalam perhitungan biaya terdapat beberapa komponen biaya yang harus diperhatikan sebagai kebutuhan utama RTH, yaitu:
1.      Pekerjaan persiapan lahan: pembersihan lahan, persiapan direksi kit (bedeng pekerja), pengukuran lahan, grading lahan, air tanah dan listrik proyek, sumur resapan
2.      Pekerjaan hardscape: jalur pedestrian dan jogging track, kanstien/pembatas, sirkulasi kendaraan, parkir, saluran drainase.
3.      Pekerjaan softscape: penanaman pohon, perdu, rumput, ground cover
4.      Pekerjaan mekanikal: pemipaan, sprinkler air bersih, kran air bersih, hydrant
5.      Pekerjaan elektrikal: lampu taman, lampu jalan, panel listrik dan utilitas
6.      Pekerjaan bangunan/site furniture: gazebo

X.     WAKTU PELAKSANAAN
Penyusunan DED RTH ini dialokasikan selama + 1 bulan selama bulan Mei sampai dengan awal Juni 2012 sehingga pada pertengahan bulan Juni 2012 pekerjaan pembangunan RTH dapat dilelangkan.

XI.    TENAGA AHLI
Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan tenaga ahli dengan kualifikasi sebagai berikut:
1.      Arsitektur Lanskap sebagai team leader
Disyaratkan memiliki spesialisasi dan bersertifikat tenaga ahli arsitektur lanskap dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang Arsitektur Lanskap, yang dibuktikan dengan ijazah S1, dan memiliki pengalaman professional di bidang Arsitektur Lanskap sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

2.      Teknik Sipil
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang teknik sipil, yang dibuktikan dengan ijazah S1, dan memiliki pengalaman professional di bidang Manajemen Konstruksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

3.      Geodesi/Pemetaan
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang geodesi/pemetaan yang dibuktikan dengan ijazah S1, dan memiliki pengalaman professional di bidang pemetaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

XII.  MEKANISME KERJA
1.      Tanggung JawabTim Tenaga Ahli
Tim Tenaga ahli harus melaksanakan fungsi teknis kontruksi, manajemen, pengaturan, dan administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Tim tenaga ahli paling sedikit harus melaksanakan tugas-tugas berikut:
a.       Memberikan hasil kerja menyeluruh dan cukup terperinci dengan telah memperhatikan fase-fase perancangan lanskap, konstruksi dan commissioning,  maupun operasi dan pemeliharaan pekerjaan.
b.      Menggabungkan informasi atau masukan yang diterima dari Pemerintah Kota Bogor, masyarakat, dan infromasi lainnya
c.       Menyerahkan hasil kerjanya ke Pemerintah Kota Bogor sesuai jadwal pekejaan
d.      Mengatur hubungan teknis antara Pemerintah Kota Bogor, masyarakat, dan pelaksana konstruksi, sebagaimana diperlukan untuk mendapatkan masukan atas perancangan DED RTH



2.      Tanggung Jawab Tim Swakelola
Pemerintah Kota Bogor mnyediakan tim teknis dan administrasi untuk memeriksa pekerjaan tenaga ahli dan berpartisipasi dalam proses pembangunan RTH.
Tim Swakelola ini akan melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
a.       Memberikan persetujuan untuk semua keputusan manajemen proyek dan teknis
b.      Menyediakan staf teknis yang memiliki wewenang untuk mengawasi dan menyetujui pekerjaan tenaga ahli
c.       Mengatur hubungan komersial dengan semua pihak
d.      Memberitahukan tenaga ahli terhadap perubahan mengenai lingkup pekerjaan, persyaratan, dan jadwal
e.       Mengatur hubungan antara tenaga ahli dan mitra strategis, jika ada, sesuai keperluan
f.       Menyediakan data yang diperlukan tenaga ahli untuk kelancaran pekerjaan

XIII.    KOORDINASI KEGIATAN
Rapat Kemajuan Pekerjaan
Tim tenaga ahli harus melaksanakan rapat kemajuan pekerjaan dan disetujui oleh Tim Teknis Pemerintah Kota Bogor. Rapat tersebut merupakan waktu kerja dengan tim teknis untuk meninjau kemajuan dan jadwal pekerjaan, permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan dan peluang penyelesaiannya, mengidentifikasi tindakan yang diperlukan, dan menindaklanjuti yang telah disetujui untuk dilaksanakan, serta mengatur pelaksanaan pekerjaan tersebut. Laporan kemajuan pekerjaan dan informasi tentang jadwal harus disiapkan untuk rapat tersebut.

XIV.    PELAPORAN
1.      Laporan Pendahuluan sebanyak 10 eksemplar
Laporan Pendahuluan meliputi:
·         Maksud, tujuan, dan ruang lingkup
·         Keluaran yang diharapkan
·         Batasan perencanaan (peraturan/ketentuan, pengertian, area)
·         Survei, pengukuran/dokumentasi
·         Studi literature perencanaan, tinjauan pustaka perencanaan
·         Rencana kerja
2.      Laporan Akhir sebanyak 10 eksemplar
Laporan Akhir meliputi:
·         Analisa perencanaan
·         Konsep-konsep dasar
·         Kriteria-kriteria
·         Hasil survey/pengukuran/pendataan, penggambaran, dan kondisi area eksisting area secara lengkap
·         Analisa sketsa perencanaan
·         Konsep rancangan teknis dalam alternatif-alternatif gambar teknis
·         Analisa perhitungan teknis/konstruksi dan kriteria teknis
·         Analisa perhitungan biaya pekerjaan
·         Penajaman seluruh rencana terhadap rancangan terpilih
3.      Laporan Teknis (gambar, RAB, RKS) sebanyak 10 eksemplar
4.      Album gambar ukuran A1 sebanyak 10 eksemplar
5.      Laporan dalam bentuk CD sebanyak 5 set

XV.     INDIKATOR KINERJA UTAMA
1.   Penyusunan DED diharapkan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya serta sesuai dengan kaidah-kaidah perencanaan teknis RTH
2.   DED harus mendapatkan persetujuan dari SKPD Provinsi dan DJPR c.q. Dit. Perkotaan.


Penanggungjawab Kegiatan
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kota Bogor,




Ir. H. Hari Sutjahjo, M.E.
NIP. 19601219.199203.1.003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar